JAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali. KTT ini menjadi puncak dari rangkaian G20. Menurut Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana, G20 menjadi momentum yang baik untuk Indonesia berperan dalam menyelesaikan perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
“Bapak Presiden sudah melakukan itu ketika beliau berkunjung ke Jerman bertemu dengan tokoh-tokoh di G7. Lalu ke Ukraina dan Rusia untuk bukan minta supaya perang dihentikan, tetapi mengingatkan bahwa kalau perang berlangsung terus maka akan ada krisis pangan,” Hikmahanto dalam Trijaya Hot Topik Petang, Kamis (6/10/2022).
Hikmahanto berharap, November 2022, Indonesia dapat mendorong pihak Ukraina dan Rusia duduk bersama. Pertemuan itu untuk membahas permasalagan yang sekarrang secara geopolitik sangat tidak menguntungkan.
“Kemarin Taiwan sempat ramai. Baru-baru ini kalau saya tidak salah kemarin, Korea Utara sudah meluncurkan rudal balistiknya. Jika tidak hati-hati, kita bisa menuju kepada perang dunia 3,” ujarnya.
Selain soal Perang Rusia dan Ukraina, Hikmahanto mengingatkan juga mengenai vaksinasi Covid-19 untuk dibahas di G20. Vaksinasi di Indonesia sudah efektif dan bisa mengakhiri pandemi Covid-19. Permasalahannya, bila vaksin tidak disebarkan ke seluruh dunia, khususnya negara berkembang dan negara terbelakang, maka pandemi tetap menjadi ancaman bagi dunia.
“Indonesia bahkan mungkin menjadikan dirinya model dimana vaksin itu bisa diproduksi di Indonesia lalu untuk konsumsi Indonesia, juga untuk konsumsi bagi negara-negara yang membutuhkan dari negara-negara berkembang,” ungkapnya.
Dengan demikian, kata Hikmahanto, esensi G20 dengan tema ‘recover together, recover stronger’ menjadi hal penting untuk pulih bersama dan lebih kuat negara di dunia, akan terwujud. []