Prabowo-Gibran Push for Economic Equality with Village Empowerment Program
By: Rivka Mayangsari*)
Indonesia, with its abundant natural and cultural wealth, has great potential to become a developed country. However, to achieve this goal, development must be evenly distributed to all corners of the country. The government, under the leadership of President Prabowo Subianto and Vice President Gibran Rakabuming Raka, continues to be committed to realizing the welfare of the Indonesian people through the vision of an advanced and prosperous Indonesia. One of the important pillars in realizing this vision is inclusive and sustainable village development. Through various innovative programs, the government is committed to empowering rural communities and improving their quality of life.
One of the main focuses of the current government is inclusive and sustainable village development. The Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration (Kemendes PDT) is actively implementing programs aimed at improving the quality of life of rural communities. Kemendes PDT plays a central role in efforts to build villages. Through its flagship programs, Kemendes PDT focuses on meeting the basic needs of rural communities, developing the local economy, and strengthening village governance.
Deputy Minister of Villages, Disadvantaged Regions and Transmigration, Ahmad Riza Patria, emphasized that village development is the main key to achieving national goals, namely realizing equitable economic growth and reducing social inequality. The sixth Astacita, namely building from the village and from below, is the government’s strong commitment to empowering village communities.
He also emphasized that village development is not just about building physical infrastructure, but also building quality human resources. By empowering village communities, we have planted the seeds of progress for the nation.
Village development is not only about building physical infrastructure, but also building quality human resources. Through various empowerment programs, the government seeks to increase the capacity of village communities in managing local potential and adapting to the times.
Sebagai bentuk implementasi dari Astacita keenam, pemerintah daerah juga turut berperan aktif dalam pembangunan desa. Salah satu program inovatif yang digagas oleh pemerintah daerah adalah program Dana Bermasa. Program ini memberikan anggaran yang cukup besar kepada setiap desa untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan. Bupati Bengkalis, Kasmarni Purbaningtiyas, mengungkapkan, Dana Bermasa telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat Bengkalis. Dengan dana ini, desa-desa dapat membangun infrastruktur yang lebih baik, mengembangkan potensi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk mendorong pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan perekonomian di tingkat lokal.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga mendorong pengembangan desa-desa kreatif. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan desa-desa ekonomi kreatif. Desa kreatif adalah katalis bagi pemerataan ekonomi nasional.
Dengan mengembangkan desa-desa kreatif, pemerintah berharap dapat memanfaatkan potensi budaya dan kreativitas masyarakat lokal untuk menciptakan produk-produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional.
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan desa. Beberapa di antaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia, infrastruktur yang belum memadai, dan kurangnya akses terhadap informasi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas aparatur desa, memperluas akses terhadap teknologi informasi, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Program-program pembangunan desa yang digagas oleh pemerintah merupakan langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur. Dengan fokus pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh pelosok negeri.
Pembangunan desa adalah tanggung jawab kita bersama dan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan desa. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, kita yakin bahwa desa-desa di Indonesia akan semakin maju dan sejahtera, serta mewujudkan desa-desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya pemerataan ekonomi melalui berbagai program pemberdayaan desa. Inisiatif ini sangat penting mengingat desa memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya termanfaatkan dan seringkali menjadi kantong kemiskinan. Program pemberdayaan desa bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa dengan memanfaatkan sumber daya lokal, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan memperkuat kelembagaan desa. Beberapa program prioritas yang mendukung pemerataan ekonomi antara lain pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) atau Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembangunan infrastruktur dasar seperti embung air dan sarana olahraga, serta alokasi Dana Desa yang terus meningkat setiap tahunnya. Melalui program-program ini, diharapkan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat desa, penciptaan lapangan kerja, pengurangan angka kemiskinan, dan pada akhirnya mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini juga sejalan dengan semangat otonomi daerah, di mana desa diberikan kewenangan lebih untuk mengelola potensi dan keuangannya secara mandiri demi kesejahteraan masyarakatnya.
*) Pemerhati ekonomi