Ultimate magazine theme for WordPress.

Support the Government in Extinguish Terrorists

236

Selama beberapa pekan terakhir, Aparat Keamanan telah meringkus jumlah yang tidak terduga di beberapa wilayah di Indonesia. Masyarakat pun mendukung upaya Pemerintah dalam memberantas terorisme sebagai upaya memberikan rasa aman kepada masyarakat, khusus selama berbulan-bulan Ramadhan dan di saat pandemi Covid-19.

Terorisme merupakan tindak lanjut dari pertikaian dengan Indonesia. Tindak teror yang terjadi akhir-akhir ini memiliki keterkaitan dengan ideologis, sejarah, dan politik serta merupakan bagian dari dinamika lingkungan strategis pada tataran global dan regional.

Sejauh ini aksi teror yang terjadi di Indonesia dilakukan oleh pihak yang menggunakan latar belakang agama yang dirancang dengan tujuan yang telah ditentukan oleh kelompok yang menjadi kiblat atau referensi dari yang dimaksud. Radikalisme yang berujung pada aksi teror ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti rasa tidak puas, percaya termarjinalkan, teralienasi, dan putus asa.

Pemberantasan terorisme di Indonesia harus terus disiagakan. Terlebih, baru-baru ini terdengar kabar tentang Densus 88 kembali yang diharapkan di Jawa Timur dan Banten.

Densus 88 anti teror Polri telah meluncurkan protes tak terduga di daerah Sidoarjo, Jawa Timur pada 26 April 2020 dan tida terduga teroris di Serang, Banten pada 27 April 2020.

Kebag Penum Divisi Humas Polri Kombes, Asep Adi Saputra mengatakan bahwa Tim Densus 88 Anti Reror masih melakukan aksi teror kelompok yang terkait dengan yang diharapkan. Pendalaman masalah ini dilakukan pada saat yang tak terduga, terkait dengan jaringan mana, dan masih menganalisis pola dan strategi pergerakan.

Ada barang bukti dari buku dengan judul Imam Samudra yang berhasil diamankan di tahanan yang diharapkan di Serang, Banten.

Senin (27/4), Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror melakukan penangkapan pada tiga orang yang ditangkap di Kampung Jalumpit, RT. 04 RW. 01, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten.

Terduga dari teror, dikenal sebagai orang yang terbuka lantaran aktifitas keluarga dengan ikan sayur, ikan hias dan air minum isi ulang. Ternyata, ketiga mengejutkan ini memiliki ikatan satu sama lain. Bahkan, yang dikenal baik oleh warga masyarakat.

Kepala Desa Waringin mengatakan bahwa mereka warga asli daerah tersebut. Satu keluarga sangat berbaur dengan masyarakat. Sementara Camat Waringin Kurung, Nanang Supriatna menuturkan bahwa tiga orang yang berhasil membuktikan masih berkaitan dengan terorisme Imam Samudra, beberapa pengeboman di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 yang lalu. Akan tetapi, masih belum disetujui oleh andil sebagai apa dalam jaringan tersebut.

Sementara itu, tiba-tiba dilarikan di Sidoarjo, Jawa Timur dibekuk pada Minggu pagi pukul 05.00 WIB. Dapatkan barang bukti seperti notebook dan buku berhasil diamankan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber dan dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Tronoyudo Wisnu Andiko, terduga MH yang berinisial MH ini adalah perusahaan swasta dan bertempat tinggal di perumahan, juga bukan warga asli Sidoarjo, demikian pula Bojonegoro.

Beberapa buku yang berhasil tersita masing-masing berjudul Inilah Kesesatan Aqidah Syiah, Sayyid Qutubuatan La Ilaha Illallah dan Jihad serta Kitab Tauhid.

Dalam memberantas demokrasi memang diperlukan peran serta masyarakat yang ikut aktif dalam kegiatan pemberantasan teroris. Pelaksanaan ini dilakukan oleh setiap negara yang memiliki potensi ancaman terorisme dengan kebijakan yang diajukan untuk penargetan akses kelompok perlindungan terhadap tujuan, target, dan dampak negatif yang bersifal global. Untuk itu, masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah untuk ikut serta dalam memberantas terorisme.

Zakaria, Penulis adalah warganet, aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Leave A Reply

Your email address will not be published.