Ultimate magazine theme for WordPress.

Government Ensures Nutritious Meal Program Continues During School Holidays

150

By: Ricky Rinaldi )*

Although the school year has ended and schools are entering the holiday period, the government’s commitment to fulfilling the nutritional needs of Indonesian children is not taking a break. The Free Nutritious Meals (MBG) program initiated by the central government through the National Nutrition Agency (BGN) is certain to continue to run actively during the school holidays. This proves that the state’s attention to the future of the younger generation does not stop just because of the academic calendar. The government understands that nutrition is not a seasonal matter, but a daily need that cannot be interrupted, especially for children and vulnerable groups. Therefore, various technical adjustments are made so that the benefits of the program remain present in the community even though teaching and learning activities are temporarily suspended.

The BGN emphasized that the main principle of implementing MBG during the holidays is flexibility while maintaining the main target. Students who continue to attend school at least once a week will receive nutritious food directly, while for students who are absent, the program is diverted to vulnerable community groups such as pregnant women, breastfeeding mothers, and toddlers. With a distribution pattern that adapts to the local situation, the government ensures that every portion of nutritious food is not wasted and still falls into the right hands. The Head of BGN, Dadan Hindayana, said that MBG is not just food aid, but part of the nation’s long-term investment to prepare a healthy and intelligent generation.

Moreover, the strategy for implementing the program during the holidays is also designed to touch on the educational and social aspects. Several schools continue to open minimal services for food distribution, while the rest are done through integrated health posts or home delivery. There is even the option of distributing long-lasting nutritious food—such as eggs, milk, and fruit—so that students still get enough intake even though they do not attend school in person. This is not only a technical solution, but also proof of the government’s thoroughness in designing policies that are responsive to the real needs of the community. The Nutrition Fulfillment Service Unit (SPPG) also continues to work, recording data, organizing logistics, and ensuring that distribution runs smoothly without interruption.

Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa sejak awal skema liburan sudah dipersiapkan matang agar tidak terjadi kebingungan di lapangan. Ia menilai bahwa hal ini merupakan bentuk nyata dari kehadiran negara yang tidak hanya berhenti pada tataran slogan. Menurutnya, gotong royong tetap menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan program—dengan peran aktif sekolah, kader posyandu, PKK, dan masyarakat lokal dalam memastikan makanan bergizi tetap sampai ke tangan penerima. Dari desa hingga kota, dari pegunungan hingga pesisir, semua bergerak untuk memastikan tak ada anak Indonesia yang kekurangan gizi hanya karena sekolah sedang libur.

Dampak positif MBG bukan hanya terlihat dari sisi kesehatan, tapi juga ekonomi lokal. Pemerintah sengaja menggandeng UMKM makanan dan petani lokal sebagai penyedia bahan pangan, sehingga roda ekonomi tetap berputar bahkan selama masa liburan. Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, Tengku Syahdana, mengungkapkan bahwa jatah makanan yang dibagikan bukan hanya menyehatkan penerima, tetapi juga menghidupkan dapur para pelaku usaha kecil di sekitar sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa program ini menyentuh banyak sisi secara bersamaan: gizi, pendidikan, ekonomi, dan keadilan sosial.

Langkah adaptif tersebut turut diapresiasi kalangan akademisi. Beberapa pakar kebijakan publik menilai bahwa kebijakan mempertahankan MBG saat libur merupakan inovasi sosial yang membedakan Indonesia dari banyak negara lain. Ketika banyak pemerintahan dunia justru mengurangi layanan publik selama liburan, Indonesia justru memperluasnya. Pemerintah menjadikan liburan sebagai momentum memperkuat relasi sosial, meningkatkan kualitas layanan, dan menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini. Dalam pandangan mereka, MBG selama libur sekolah merupakan refleksi dari visi pembangunan manusia Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Apresiasi publik pun terus mengalir. Banyak orang tua mengaku terbantu dengan kelanjutan program ini, terutama di daerah yang selama ini kesulitan mengakses pangan bergizi. Libur sekolah sering kali menjadi masa rawan karena anak-anak lebih sering di rumah tanpa pola makan teratur. Kini dengan adanya MBG yang tetap hadir, kekhawatiran itu perlahan teratasi. Anak-anak tetap bisa menikmati makanan sehat, dan orang tua tidak merasa terbebani. Lebih dari itu, rasa kehadiran negara di tengah masyarakat terasa nyata, bukan sekadar janji atau wacana.

Dengan pelaksanaan yang semakin baik, pengawasan yang ketat, dan dukungan masyarakat yang besar, Program Makan Bergizi Gratis selama libur sekolah bukan hanya berhasil dipertahankan, tetapi juga berhasil mengembangkan dampak positif yang jauh lebih luas. Pemerintah tidak hanya menjaga keberlangsungan, tetapi juga terus menyempurnakan skema, memperluas manfaat, dan memperkuat sinergi lintas sektor. Ini adalah contoh kebijakan publik yang dijalankan dengan semangat kepemimpinan transformatif dan keberpihakan pada rakyat kecil.

In terms of budget, the government ensures that there will be no cuts. In fact, adjustments are ready to be made if there is a spike in the number of recipients in the field. This shows that MBG is not just a complementary program, but has become a national priority. By maintaining the continuity of the program during the holidays, the state sends a strong message that Indonesian children have the right to grow up healthy every day, regardless of the season or school schedule. This is not just a technical matter, but a matter of real support. Behind a plate of lunch, there is a brighter future for the nation.

*)Strategic Issues Observer

Leave A Reply

Your email address will not be published.